belajar menjadi gelas kosong

"Karna setiap orang pasti gamau disalahin".
Ya. Hari ini ntah kali keberapa aku masih belum berhasil mengotrol emosi ku.
Setelah melewati beberapa permasalahan di awal kehidupan pernikahan aku masih melaluinya dengan cara yang sama.
Baper-emosi-marah-menyesal-paham-minta maaf.

Malu.

Malu sekali rasanya karna belum bisa menjadi lebih baik daripada ini.
Aku sudah sampai di titik malu untuk meminta maaf.
Karna aku lelah menghadapi diri ini yang masih saja belum bisa diajak bekerjasama untuk menjadi pribadi yang tenang dan sabar.
.
Suamiku. Tentangnya yang selalu aku kagumi.
Suamiku memiliki hati yang sangat luas. Bahkan ia bisa menghadapi apapun dengan tenang dan bersikap cerdas. Aku selalu senang setiap mendengar nasihat darinya. Ia adalah tempatku berbagi suka duka tawa dan canda, tidak hanya itu..aku selalu menganggapnya seperti seorang guru besar yang mengajarkanku tentang kehidupan. Ia selalu bisa menghargai ku sebagai istrinya. 

Aku malu padamu suamiku.
Maafkan aku yang belum bisa berhasil mengontrol emosi ku hari ini.
Maafkan aku yang masih gagal untuk belajar menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih baik.

Perjanjian hari ini :
1. Aku akan berusaha lagi dan lagi untuk mendengarkan apapun perkataan dari orang orang sekitar, menerimanya dengan lapang dada, tanpa membantah, dan mencari cara yg cerdas untuk menyikapinya.
2. Jika aku mulai emosi, aku meminta suamiku untuk mencubit gemas hidungku dan tak akan menolaknya.

Quotes dari sayang untukku;
"Belajarlah untuk menjadi gelas kosong saat bertemu dengan siapapun" ambilah sesuatu yang berharga digelas tersebut.
"Terimalah kritik orang dengan bijak".

Thailand story #part1

Sawadeekha, 
Chan chue Rossy Atesya kha, Chan ma jak prated Indonesia. (setidaknya bermodal kata sapaan ini, aku nekad untuk hidup di Thailand selama dua bulan) wkwk. 
Yes,
Kita mulai sepenggal cerita perjalan hidup.

Tepat satu tahun yang lalu yaitu tgl 3 Agustus 2017 kami berangkat dari Semarang menuju Jakarta dilanjutkan ke Bangkok dan mendarat mulus di Hatyai. 
Aku dan ke empat belas temanku dari berbagai macam jurusan di kampus tercinta berkesempatan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di provinsi Songkhla Thailand Selatan. Program ini diselenggarakan oleh pihak Pusbang PPL UNNES untuk semua mahasiswa kependidikan, yang ingin mengikuti seleksi untuk program PPL internasional.
.
Alhamdulillah kami menginjakan kaki di tanah kerajaan Siam dengan sehat dan selamat.
Setibanya di Hatyai International Airport, kami disambut oleh seorang bapak bapak yang bernama Phi Tum. (Phi = sebutan untuk orang yg lebih tua dan dihormati). Dan segera diantar menuju ketempat yg sesungguhnya kami juga tidak tahu itu dimana..hahaha maklum sampe sana udah malem banget sekitar jam 9an, dan langsung dianter pake TukTuk (salah satu transportasi umum disana). Sebetulnya kondisi badan saat itu udah pada remuk, pegel, ngantuk, wajah dah kucyel kumel, seharian dari subuh start , hingga menjalani 2x transit dengan urusan barang bawaan koper yg superrr, dan imigrasi yang warbiasyah ketatz. Jadi selama di tuktuk kita hanya bisa menikmati udara perjalanan dengan mata mejem melek ampe ketiduran. Eh tiba tiba udah sampe aja tuu dan disambut oleh volunteer dari negara lain, yang pada saat itu mereka juga ada program disana.
Masih dalam keadaan sadar dan ga sadar udah sampe Thailand, eh napa yg nyambut juga pada bule bule. Dan kami memperkenalkan diri masing2. Dan selanjutnya prepare tempat tidur, istirahat, dan cuss bersih-bersih. 
Tempat kami menginap disana yaitu bernama International Non Formal Education Center, berada di wilayah Songkhla. Jadi kata bapak bapak yg kerja disana, ini tuh macem apa yaa lupa. Macem asrama tempat transit berbagai volunteer dari berbagai negara.
Hari pertama diisi dengan berbagai kegiatan opening, dari pihak VSA yaitu organisasi yg menaungi kita disana.
.
Di sela sela jam nganggur, kami pergi ke 7/11 [seven eleven]. Ini pertama kalinya bagiku dateng ke Indom*rt nya Thailand. Jadi yaa agak agak katrok gimana gitu yaa wkwkw. Karena too excited untuk melihat berbagaai produk disana yg tidak kita temukan di indo. Ehh ada ding, macem sabun sabunan gitu rata rata hampir sama.. cuma beda di tulisan nya aja. Yang bener bener kaga bisa dipahami.. itu tulisan nya kaya honocorokoo gitu. Alias Akson Thai.
.
Wahh pokoknya insting perempuan yg doyan belanja mulai dah tuu..ngebandingin harga dan langsung ambil shampoo, sabun, sabun cuci, facial wash, makanan ringan kek ciki ciki gitu, dll wkwk.
.
Bersambung...


 
#rossyamstory Blog Design by Ipietoon